Manado, (Antara) - Bank Indonesia (BI) cukup optimistis minat masyarakat dan investor beli Obligasi Negara Ritel atau Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI-14 tinggi.
"Hal ini karena berbagai faktor yang mendorong akan adanya keuntungan saat membeli ORI-14 tahun 2017," kata Kepala BI Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Soekowardojo di Manado, Senin.
Tahun ini pemerintah mengeluarkan ORI 14 dengan imbal hasil 5,85 persen p.a gross (potong pajak 15 persen). Setara bunga deposito 6,21 persen p.a gross jangka waktu tiga tahun. Dan, masa penawaran sejak 29 september-19 oktober 2017.
Soekowardojo mengatakan minat masyarakat atau investor untuk menempatkan dana dalam satu instrumen, khususnya ORI tidak hanya dipengaruhi oleh tinggi rendahnya imbal hasil yang akan diberikan, namun faktor besar kecilnya risiko menanamkan dana di instrumen tersebut, juga menjadi pertimbangan untuk penempatan dana.
Dia menjelaskan penilaian mengenai tinggi besarnya imbal hasil juga bersifat relatif terhadap instrumen unvestasi lainnya.
"Minat masyarakat terhadap ORI 14 dengan imbal hasil yang lebih rendah dari emisi sebelumnya, menurut hemat kami masih akan tinggi mengingat kondisi perekonomian dan indikator-indikator makro ekonomi serta fiskal Pemerintah RI yang baik dewasa ini maupun ke depan," jelasnya.
Hal ini, katanya, menunjukkan juga rendahnya risiko penanaman dana di ORI-14 untuk saat ini yang tentunya akan menjadi faktor pendorong permintaan terhadap instrumen tersebut.
Sementara itu, katanya, kalau dilihat dari besaran imbal hasilnya, ORI 14 masih lebih tinggi dibandingkan instrumen penanaman dana di pasar uang lainnya.
Terlebih, katanya, pada saat trend suku bunga yang menurun, selain itu dari sisi pajak investasi ORI relatif lebih rendah dibandingkan pajak instrumen investasi lainnya.
"Faktor-faktor tersebut tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi investor atau masyarakat untuk menanamkan dananya di ORI 14," jelasnya. ***3***
(T.KR-NCY/B/B012/B012) 02-10-2017 11:05:55
Berita Terkait
Korlantas menjelaskan hilangnya aplikasi Signal dari "playstore"
Rabu, 27 Oktober 2021 14:47 Wib
Polda NTB menjelaskan motif oknum polisi tembak rekan kerja
Rabu, 27 Oktober 2021 12:48 Wib
BMKG menjelaskan penyebab cuaca panas di bagian wilayah Papua Barat
Kamis, 21 Oktober 2021 12:29 Wib
Wapres RI menjelaskan penyelesaian dua RPP Otsus Papua hampir final
Kamis, 14 Oktober 2021 15:05 Wib
Menpan menjelaskan afirmasi nilai tambahan dalam seleksi guru PPPK 2021
Senin, 20 September 2021 14:34 Wib
Bakamla RI menjelaskan situasi Laut Natuna Utara
Sabtu, 18 September 2021 17:22 Wib
Istana menjelaskan antusiasme warga Maumere sambut Presiden Jokowi
Selasa, 23 Februari 2021 19:17 Wib
Jubir COVID-19 menjelaskan perubahan istilah ODP dan PDP dalam Kepmenkes
Selasa, 14 Juli 2020 19:23 Wib